Senin, 11 Juli 2011

ilmu pendidikan islam

ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Penulis: Dr. Abdul Mujib, M.Ag. Dr. Jusuf Mudzakkir, M.Si
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006
Cet-1 2006 Cet-2 2008
ISBN: 979-3925-55-8
DESKRIPSI
Deskripsi mengenai topik ini dapat dimulai dengan pertanyaan, “Mungkinkah Islam dapat dijadikan alternatif paradigma ilmu pendidikan? Apakah masalah-masalah pendidikan yang merupakan lapangan kehidupan objektif, empiris dan praktis manusia dapat dikaji melalui postulasi Islam? Bukankah hal itu hanya akan melahirkan teori-teori yang mengambang?”
Satu sisi pertanyaan itu dapat dibenarkan, sebab kajian Islam selalu bertolak dari dogmatika ilahi yang harus diyakini kebenarannya, bukan bertolak dari realitas sosio-kultural manusia, sedangkan persoalan-persoalan pendidikan lebih merupakan persoalan praktis, empiris dan pragmatis. Namum di sisi yang lain, pertanyaan tersebut perlu dikaji ulang. Sebab tidak semua persoalan pendidikan dapat dijawab melalui analisis objektif-empiris, tetapi justru membutuhkan analisis yang bersifat aksiomatik, seperti persoalan keberadaan Tuhan, manusia dan alam. Masalah-masalah ini lebih mudah dikaji melalui pendekatan agama.
Islam yang memiliki sifat universal dan kosmopolit dapat merambah ke ranah kehidupan apapun, termasuk dalam ranah pendidikan. Ketika Islam dijadikan sebagai paradigma ilmu pendidikan paling tidak berpijak pada tiga alasan. Pertama, ilmu pendidikan sebagai ilmu humaniora tergolong ilmu normatif, karena ia terkait oleh norma-norma tertentu. Pada taraf ini, nilai-nilai Islam sangat berkompeten untuk dijadikan norma dalam ilmu pendidikan. Kedua, dalam menganalisis masalah pendidikan, para ahli selama ini cenderung mengambil teori-teori dan falsafah pendidikan Barat. Falsafah pendidikan Barat lebih bercorak sekuler yang memisahkan berbagai dimensi kehidupan, sedangkan masyarakat Indonesia lebih bersifat religius. Atas dasar itu, nilai-nilai ideal Islam sangat memungkinkan untuk dijadikan acuan dalam mengkaji fenomena kependidikan. Ketiga, dengan menjadikan Islam sebagai paradigma, maka keberadan ilmu pendidikan memilih ruh yang dapat menggerakkan kehidupan spiritual dan kehidupan yang hakiki. Tanpa ruh ini berarti pendidikan telah kehilangan ideologinya.
Pembahasan konsep dan teori tentang pendidikan sampai kapan pun selalu saja relevan dan memiliki ruang yang cukup signifikan untuk ditinjau ulang. Paling tidak terdapat tiga alasan mengapa hal itu terjadi: Pertama, pendidikan melibatkan sosok manusia yang senantiasa dinamik, baik sebagai pendidik, peserta didik maupun penanggung jawab pendidikan; Kedua, perlunya akan ivonasi pendidikan akibat perkembangan sanis dan teknologi; Ketiga, tuntutan globalisasi, yang meleburkan sekat-sekat agama, ras, budaya bahkan falsafah suatu bangsa. Ketiga alasan itu tentunya harus diikuti dan dijawab oleh dunia pendidikan, demi kelangsungan hidup manusia dalam situasi yang serba dinamik, inovatif dan semakin mengglobal.
Buku yang ada di hadapan anda ini merupakan salah satu jawaban terhadap permasalahan yang dialami umat Islam atau bahkan umat manusia. Aksentuasi pembicaraan buku ini lebih mengarah pada pendidikan yang berlandarkan nilai-nilai Ilahiyah (ketuhanan), spiritual dan akhlak, sekalipun melibatkan seluruh komponen dasar dalam pendidikan. Penekanan pada aspek ini disebabkan oleh paradigma penyusunan buku ini didasarkan atas nilai dogmatika Islam yang diturunkan dari wahyu Ilahi. Meskipun demikian, buku ini tidak dimaksudkan menafikan sumber-sumber, tujuan-tujuan serta komponen-komponen lain dalam pendidikan, sebab bagaimanapun juga pembahasan pendidikan selalu saja menggunakan pendekatan sistem, yang masing-masing komponennya saling terkait.
DAFTAR ISI
Pendahuluan; Pengertian Pendidikan Islam; Sumber dan Dasar Pendidikan Islam; Tugas dan Fungsi Pendidikan Islam; Tujuan Pendidikan Islam; Pendidik dalam Pendidikan Islam; Peserta Didik dalam Pendidikan Islam; Kurikulum Pendidikan Islam; Metode dalam Pendidikan Islam; Evaluasi dalam Pendidikan Islam; Kelembagaan dalam Pendidikan Islam; Daftar Pustaka.
Diposkan oleh Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag di 23:25 2 komentar


Ilmu pendidikan - Document Transcript
1. PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN Dosen Muchlisin M.AgIDENTITAS BUKUJudul Buku P : Pengantar Ilmu PendidikanPenyusun Buku : Drs. Amir Daien IndrakusumaPenerbit Buku : “Usaha Nasional”Tahun Terbit buku : Juli 1973Tebal Buku : 218 Halaman
2. BAB I PENDAAHULUAN Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang sistematis dan metodis tentang suatu hal atau masalah.Setelah melihat pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa syarat ilmu pengetahuan sebagai berikut: • Ilmu pengetahuan harus ada obyeknya Adapun obyek ilmu pengetahuan adalah obyek material dan formal. Obyek matrial adalah bahan yang menjadi sasaran suatu ilmu pengetahuan sedangkan obyek formal adalah sudut pembahasan suatu ilmu pengetahuan, misal: ilmu jiwa dan ilmu manusia yang kwdua macam ilmu pengetahuan itu mempunyai obek material sama (manusia), akan tetapi obyek formalnya berbeda. Oleh karena itu obyek material ilmu pengetahuan dapat sama sedang obyek formalnya berbeda. • Ilmu pengetahuan harus metodis : ilmu pengetahuan dalam mengdakan pembahasan serta penyelidikan untuk suatu ilnmi pengrtahuan harus menggunakan metode yang ilmiah. • Ilmu pengetahuan harus sistematis. • Harus mempunyai dinamika : ilmi pengetajhuan harus tumbuh dan berkembang untuk mepunyai kesempuranaan.
3. • Harus praktis : ilmi pengetahuan harus berguna dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.• Harus diabadikan untuk kesejahteraan manusia. Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang lain. Ilmu pendidiakan ialah suatu llmu pengetahuan yang membahas masalah yamg behubungan dengan pendidikan,syarat ilmu pendidikan adalah bersifat teoritis,praktis,dan normatif. 1.1Syarat Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan adalah uraian yang sistematis, metodis tentang suatu masalah. 1.2Ilmu Pengetahuan Suatu Ilmu Karena ilmu pendidikan mempunyai obyek, metode dan sistematis. 1.3Kedudukan Ilmu Pendidikan Kedudukannya di tengah-tengah ilmu pengetahuan yang lain. 1.4Sifat Ilmu Pendidikan Sifat ilmu pendidikan adalah praktis, teoritis dan normatif. 1.5Obyek Ilmu Pendidikan Obyek ilmu pendidikan adalah anak didik, pendidik, materi, metode, evaluasi, alat pendidikan, lingkungan dan dasar pendidikan. 1.6Ilmu bantu ilmu pendidikan Ilmu bantu ilmu pendidikan adalah ilmu biologi, ilmu jiwa dan ilmu-ilmu sosial. 2
4. A. Syarat – Syarat Ilmu Pengetahuan Suatu ilmu pengetahuan harus mamanuhi tiga persyaratan pokok dan beberapa persysaratan tambahan. Diantaranya: Persyaratan pokok  Suatu ilmu harus mempunyai obyek tertentu  Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan metode – metode yang sesuai  Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan sistematika tertentu Persyaratan tambahan  Suatu ilmu pengetahuan harus mempunyai dinamika  Suatu ilmu pengetahuan harus praktis  Suatu ilmu pengetahuan harus diabdikan untu kesejahteraan umat manusiaB. Ilmu Pendidikan Sebagia Ilmu Setelah kita tahu apa yang menjadi persyaratan suatu ilmu pengetahuan . tentunya kita mengetahui bahwa ilmu pendidikan telah memenuhi persyaratan – persyaratan tersebut. Ilmu pendidikan mempunyai obyek , metode, dan systematika . tidak hanya itu ilmu pendidikan juga telah memenuhi persyaratan tambahan lainnya. Misal, praktis , dinamika dan tentunya diabdikan untuk kesejahteraan umat manusia.B. Kedudukan Ilmu Pendidikan Guna mempermudah untuk mengetahui kedudukan ilmu pendidikan, coba kita perhatikan bagan berikut. 3
5.  Ilmu pengetahuan Matematika - Ilmu Berhitung - Ilmu Aljabar - Ilmu Ukur - Ilmu Mekanik Fisika - ilmu Alam - ilmu Kimia - Geologi - Mineralogi  Biologi - Botani - Zoologi - Antropologi - Etnologi Social sciences - Ilmu Jiwa - Ilmu Logika - Ilmu Ethika - Ilmu Hukum - Ilmu Ekonomi - Ilmu Pendidikan - Sosiologi Metafisika - Ontologi - Antropologi Filsafat - Cosmologi - Theodicee 4
6. Dari bagan diatas maka kita ketahui bahwa kedudukan ilmu pendidikan terletak di tengah – tengah ilmu – ilmu yang lain.C. Sifat – Sifat Ilmu Pendidikan Ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah – masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Sebagai mana setiap ilmu mempunyai siafatnya masing – masing begitu juga dengan ilmu pendidikan. Sifat ilmu pendidikan diantaranya : - Teoritis - Praktis - NormatifC. Obyek – Obyek Ilmu Pendidikan Adapun obyek dari ilmu pendidikan yaitu : Anak Didik  Pendidik Materi Pendidikan Metodologi Pengajaran Evaluasi Pengajaran Alat – Alat Pendidikan Milieu Atau Lingkungan Sekitar Dasar Dan Tujuan PendidikanD. Ilmu – Ilmu Bantu Ilmu Pendidikan Ilmu bantu yang diperlukan dalam ilmu pendidikan antaralain :  Ilmu – Ilmu Biologi, misal; Embriologi, Anatomi, Fisiologi dan lain sebagainya. Ilmu jiwa, misal; Ilmu Jiwa Umum, Ilmu Jiwa Perkembangan, Ilmu Jiwa Social. 5
7. Ilmu – Ilmu Social, misal; Social, Ekonomi, Hukum, dan lain sebagainya. BAB II PENDIDIKAN Adapun unsur-unsur pendidikan adalah:1.Anak didik : pihak yang menjadi obyek utama pendidikan2. Pendidik : pihak yang menjadi subyek dari pelaksanaanpendidikan3. Materi : bahan atau pengalaman belajar yang disusunmenjadi kurikulum4. Alat pendidikan : tindakan yang menjdi kelamgsunganmendidik5. Lingkumgan : keadaan yang berbengaruh terhadap hasilpendidikan6.Dasar dan landasan pendidikan : landasan yang menjadifundamental dari segala kegiatn pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang teratur dan tematis,yang dilakukan seseorang untuk mempengaruhi agar anak mempunyai siafat dan tabiat yang sesuai dengan tujan pendidikan .Yang menjadi eksistensi mendidik terletak pada tujuan mendidik, sedang mengajar eksistensinya terletak pada materinya.Oleh karena itu daapat disimpulkan mendidik lebih luas dari pda mengajar,dan mengajar merupakan sarana dalam mendidik. 6
8. Adapun Faktor anak didik:difaktor-faktoryang membatasi kemampuan pendidikan: dalam anak didik terdpt potensi-potensi yang butuh pendidikan dari Faktor pendidik:guru mempunyai metode penyampian yangluar berbeda Faktor lingkumgan:limgkungan sangat berpengaruh baikdan beragam. positif maupun negatif. Lama pendidikan tidak akhirnya.Menurut Lengeverd bahwa disaat ketika anak itu telah sadar atau mengenalkewibawaan(gezaag).Adapun ciri-cirinya:adanya kestabilan,sifattanggung jawab dan sifat berdiri sendiri. Menurut sarjanawan pendidikan dari Barat lma pendidikanjika anak telah berumur 20 atau 21 tahun sedang menurutbangsa Timur,bahwa prndidikan tidak hanya di mulai sejakprenatal melainkan di mulai sejak anak diciptakan(konsepsi).Dasardan tujuan merupakan salah masalah ynng sangatfundamental dalam pelaksanaan pendidikan.Oleh karen itu dasarakan mennetukn corak dan isi dari pensdidikn akan menuju arahmana anak dibawa 2.1 Apakah Pendidikan itu? Pendidikan adalah bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada anak dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa. 2.2 Mendidik dan Mengajar Mendidik lebih luas dari pada mengajar, mengajar hanyalah merupakan alat atau sarana di dalam 7
9. mendidik. Sedangkan mendidik harus mempunyai tujuan nilai-nilai yang tinggi. 2.3 Batas-batas Kemampuan Penduduk Adapun faktor-faktor yang membatasi kemampaun pendidikan adalah : 1) Faktor yang terletak pada anak didik 2) Faktor yang terletak pada si pendidik 3) Faktor yang ada pada lingkungan. 2.4 Lama Pendidikan dan Kedewasaan Menr langeveld, batas bawah dari pendidikan itu ada saat dimana anak telah mengenal kewibawaan. 2.5 Macam-macam Pendidikan 1) Membedakan menurut filsafat atau pandangan hidup 2) Membedakan menurut aspek-aspek pendidikan 3) Membedakan menurut tingkatnya 4) Membedakan menurut umumnya 5) Membedakan menurut tempat pendidikannya 6) Membedakan menurut isi pendidikan 7) Membedakan menurut sifat anak didik 8) Membedakan menurut sifat pelaksanaanA. Apakah Pendidikan Itu ? Mengenai pertanyaan apa pendidikan itu dapat kita jawab. Bahwasannya dalam buku ini dikemukakan dua pengertian secara umum, berikut pengertian tersebut: Definisi I : Pendidikan ialah suatu usaha yang sadar yang teratur dan sitematis, yang dilakukan oleh orang – orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat yang sesuai dengan cita – cita pendidikan. 8
10. Definisi II : bantuan yang diberikan secara sengaja kepada anak dalam pertumbuhan jasmani maupun rohani.B. Mendidik Dan Mengajar Secara teoritis pengertian mendidik dan mengajar tidaklah sama. Mengajar berarti menyerahkan atau manyampaikan ilmu pengaetahuan atau keterampilandan lain sebagainya kepada orang lain, dengan menggunakan cara – cara tertentu sehingga ilmu – ilmu tersebut bisa menjadi milik orang lain. Lain halnya mendidik, bahwa mendidik tidak hanya cukup dengan hany memberikan ilmu pengetahuan ataupun keterampilan, melainkan juga harus ditanamkan pada anak didik nilai – nilai dan norma – norma susila yang tinggi dan luhur. Dari pengertian diatas dapat kita ketahui bahwa mendidik lebih luas dari pada mengajar. Mengajar hanyalah alat atau sarana dalam mendidik .dan mendidik harus mempunyai tujuan dan nilai – nilai yang tinggi.C. Batas – Batas Kemampuan Pendidikan Adapun factor – factor yang membatasi kemampuan pendidikan ialah :  Faktor anak didik, Anak didik adalah pihak yang dibantu. Pada dasarnya dalam diri anak tersebut sudah terdapat potensi – potensi yang kemungkinan dapat dikembangkan yang mana dalam pengembangannya membutuhkan bantuan pihak lain. 9
11. Factor si pendidik, Pendidik adalah pihak yang memberi bantuan kepada anak didik . dalam hal ini pendidik memberi bantuan guna mengemabangkan potensi – potensi yang ada dalm diri anak didik.para pendidik tentunya mempunyai cara – cara tersendiri guna memberikan bantuan anak dan cara tersebut belum tentu sesuai dengan anak, inilah yang menjadi penentu pada akhirnya dalam keberhasilan pendidikan. Factor lingkungan, Lingkungan disini dapat berupa benda – benda, orang –orang , dan lain sebagainya yang ada di sekitar anak didik. Suatu hal disekitar anak dapat memberi pengaruh langsung terhadap pembentukan dan perkembangan anak.D. Lama Pendidikan Dan Kedewasaan Yang dimaksud lama pendidikan disini adalah hal yang menyangkut kapan pendidikan itu dimulai (batas bawah) dan kapan pendidikan itu berakhir (batas atas). Menurut langeveld batas bawah dari pendidikan itu ialah saat dimana anak mulai mengakui dan menerima pengaruh atau anjuran yang datang dari orang lain. Sedangkan batas atas dari pendidikan adalah apabila anak telah mencapai tinggkat dewasa dalam arti rohaniah. Adapun ciri – cirinya yaitu : adanya sifat kestabilan (kemantapan), adanya sifat tanggung jawab, adanya sifat kemandirian.E. Macam – Macam Pendidikan Ditinjau dari segi pelaksanaan pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut: 10
12. Pendidikan menurut filsafat atau pandangan hidup  Pendidikan Nasionalis  Pendidikan Kolonialis  Pendidikan Komunis  Pendidikan Liberalis  Pendidikan Islam  Menurut segi – segi atauDan lain sebagainya aspek – aspek pendidikan.  Pendidikan Akhlak atau Budi Pekerti  Pendidikan Kecerdasan  Pendidikan Keindahan  Pendidikan Kewarga Negaraan  Pendidikan Jasmani  Menurut tingkatanDan sebagainya – tingkatannya  Pendidikan Pra Sekolah  Pendidikan Dasar  Pendidikan Menengah  Pebedaaan menurut umurPendidikan Tinggi  Pendidikan Prenatal  Pendidikan Bayi  Pendidikan Anak  Pendidikan Pemudah  Pembedaan menurutPendidikan Orang Dewasa tempat pendidikan  Pendidikan Di Rumah  Pendidikan Di Sekolah  Pendidikan Masyarakat 11
 Menurut isi pendidikan  Pendidikan Umum  Pendidikan Kejuruan Menurut segi pelaksanaan  Pendidikan Formal  Pendidikan Non Formal  Menurut sifat atau keadaaan anak didikPendidikan Informal  Pendidikan Biasa  Pendidikan Luar Biasa
BAB III DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN
Hubungan kurikulum dengan falsafah dapat digambarkan sebagai berikut: Pandangan hidup dan Falsafah Bangsa Falsfat Negara Kurikulum Pendidikan Harus sesuai dengan Anak Didik Tujuan Pendidikan Manusia yang Baik dan Berguna 13
Menurut M.J.Langeveld bahwa pandangan pendidikan yangcocok untuk pendidikan adalah mengakui manusia sebagaimakhluk sosial,individual dan dwi tunggal.dapun tujuanpendidikan adalah:  Tujuan umum:membentuk Insan Kamil  Tujuan khusus:tujuamn dalam rangka mencapai tujuan umum  Tujuan tak lengkap:tujuan dari masing-masing aspek pendidikan sendiri  Tujuan insidental:tujuan seketika karena timbul secara kebetulan  Tujuan sementara:tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan  Tujuan perantara(intermediasi):alat untuk mencapai tujuan yang lain 3.1 Filsafat sebagai Dasar dan Tujuan Pendidikan Karena setiap negara membentuk dasar an tujuan pendidikan di negaranya. 3.2 Hubungan Kurikulum dan Dasar dan Tujuan Pendidikan. Hubungannya sangat erat, dan dapat digambarkan sebagai berikut: 14
Pandangan hidup falsafah bangsa Dasar-dasar Pendidikan Sesuai dengan Manusia Baik dan Kurikulum Berguna Pendidikan Anak didik Tujuan Pendidikan 3.3 Azazi manusia dalam Pendidikan Manusia mempunyai hakekat sebagai manusia dwitunggal, individu dan soial serta manusia susila. 3.4 Aspek-aspek Pendidikan Aspek pendidikan diantaranya : pendidikan akhlak, kecerdasan, sosial, kewarganegaraan, keindahan, kesenian, agama dan kesejahteraan keluarga. 3.5 Macam-macam Tujuan Pendidikan Tujuan dalam pendidikan adalah : tujuan umum, khusus, tak lengkap, insidental, sementara, perantara.A. Filsafat Negara Sebagai Dasar Dan Tujuan Pendidikan Mengingat sangat urgentna masalah pendidikan bagi bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini 15
13. menangani secara langsung masalah – masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Terutama yang menyangkut masalah kebijakan atau policy. Dalam hal ini masing – masing negara mempunyai kebijakan sendiri – sendiri yang sesuai dengan keadaan.B. Hubungan Kurikulum Dengan Dasar Dan Tujuan Pedidikan Kurikulum adalah sebagai alat pembenmtukan. Alat pembentuk merid. Kita tahu dasar pendidikan akan menentukan corak dan isi pendidikan . dan isi pendidikan itu tidak lain adalah kurikulum. Denagn demikian maka dasar pendidikan menentukan corak dan isi kurikulum. Disamping itu, kurikulum sebagai alat pembentuk haruslah disesuaikan dengantujuan pendidikan.C. Azasi Manusia Dalam Pendidikan Manusia pada hakekatnya mempunyai beberapa macamazasi, antara lain: Bahwasanya manusia itu adalah makhluk dwi tunggal, manusia terdiri atas unsur rohaniah dan unsur jasmaniah. Unsur halus dan unsur kasar. Badan halus dan badan wadag. Unsur jiwa dan unsur raga. Bahwasannya manusia mempunya dua macam sifat azasi ; sebagai makhluk indifidual dan sebagai makhluk social. Manusia sebagai makhluk susila ; makhluk bertuhan , makhluk bertaqwa.D. Aspek – Asapek Pendidikan Pendidikan budi pekerti atau pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak adalah dasar dan fundament bagi semua pendidikan 16
14. yang lain . karena pendidikan menyangkut pendidikan Pendidikanmoral. kecerdasan. Pendidikan kecerdasan adalah merupakan tugas pokok dari sekolah disamping tugas – tugas yang lain. Tujuan pendidikan kecerdasan ini adalah mendidik anak agar mampu berfikir secara kritis, logis, kreatif, dan berfikir secara reflektif. Pendidikan social atau kemasyarakatan. Pendidikan ini berhubungan dengan pergaulan anak didik dan proses adaptasi lingkungan. Pendidikan social bertujuan untuk mendidik anak agar dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan bersama dan dapat ambil bagian atau Pendidikanberpartisipasi secara aktif didalmnya. kewarga negaraan . manusia selain hidup berkelompok kecil yaitu keluarga juga manusia terkelompok dalam kelompok besar yaitu negara. Oleh karena itu pendidikan dirasa penting untuk diberikan guna memberi wawasan pada anak didik agar kelak menajadi warga yang baik Pendidikandan berguna. keindahan atau estetika. Pada dasarnya pendidikan estetika bukanlah aspek yang begitu penting namun sesuatu tentang keindahan itu ada dalam setiap aspek kehidupan kita. Oleh karena itu tak salah tentunya kalau hal ini juga dipelajari. Pendidikan ini bertujuan agar semua anak mempunyai rasa keharuan terhadap Pendidikan jasmani . pendidikankeindahan. ini tidak hannya utnuk membentuk tubuh yang atletis , melainkan juga bertujuan untuk membentuk watak. 17
15.  Pendidikan Agama. Agama tidak lain adalah sumber moral. Oleh karena itu tujuan pendidikan agama tidak lain adalah menuntun anak untuk menjadi anal yang bermoral, manusia yang berbudi luhur, manusia yang bertaqwa kepada tuhan, manusia yang meyakini dan mengamalkan ajaran – ajaran agama. Pendidikan kesejahteraan keluarga, tujuan pendidikan ini secara luas adalah untuk meningkatkan taraf kehidupan dan penghidupan keluarga, untuk terwujudnya keluarga yang sejahtera menuju kepada terwujudnya masyarakat yang sejahtera.E. Macam – Macam Tujuan Pendidikan  Tujuan umum. Menurut kohnstamm dan gunning, tujuan umum pendidikan adalah untuk membentuk insan kamil atau manusia sempurna. Sedangkan menurut kihajar dwantara, tujuan akhir pendidikan ialah agar anak sebagai manusia (individu) dan sebagai anggota masyarakat (manusia sosial) , dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi – tingginya. Tujuan khusus. Adalah tujuan – tujuan pendidikan yang telah disesuaikan dengan keadaan tertentu, dalam rangka untuk mencapai yujuan umum pendidikan. Tujuan tak lengkap. Adalah tujuan dari masing – masing aspek pendidikan. Tujuan insidental adalah tujuan yang timbul secara kebetulan. Secara mendadak, misal tujuan untuk mengadakan hiburan atau variasi dalam kehidupan sekolah. Tujuan sementara adalah tujuan – tujuan yang ingin kita capai dalam fase – fase tertentu dari pendidikan. 18
16.  Tujuan perantara adalah merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan – tujuan lain. Misal mempelajari bahasa guna mempelajari literatur – literatur asing.F. Dasar Dan Tujuan Pendidikan Pendidikan Di Indonesia Dasar dan tujuan pendidikan di indonesia dari masa kemasa selalu mengalami perbaikan – perbaikan yang diharapkan agar dapat membenahi sitem pendidikan di indonesia. Berikut kami cantumkan bagan perkembangan kebijakan pemerintah tentang pendidikan : BAGAN SEJARAH PERKEMBANGAN KEBIJAKSANAAN PENDIDIKAN DISEKOLAH Undang – Undang Pend. y . a .d Tap . MPRS no. XXVII Th1966Pen. Pres. No. 19 Th 1965Tap MPRS no. 11 Th 1960 Dekrit Presiden 5 Juli 1959 19
17. UU no.12 Th 1954 UU no. 4 Th 1950 UUD 45 BAB IV PERKEMBANGAN ANAK Anak merupakan obyek utamadari pendidikan dan di dalamanak mempunyai pembawaan yang disebut Bakat. Adapun aliranyang berpendapat bahwa pembwaan itu berperan padaperkembngan sebagai berikut:1.Aliran nativisme”perkembangan seorang anak ditentukan olehpembawaannya”.2.Aliran naturalisme (JJ Rousseu)”anak itu lahir dengan sifat- sifatnya sesuai dengan alamnya sendiri”3.Aliran predestinasi/predeterminasi”perkembangan anakditentukan oleh nasibnya” Sedangkan aliran tentang lingkungan berperan padaperkembangan adalah sebagai berikut:a. Teori Tabularasa(John Lock)”anak dilahirkan dalam keadaan bersih,tidak ada pembwaan apa-apa seperti sehelai kertas yang masih kosong”. 20
18. b. Emanual Kant”manusi tidak lain adalah hasil dari pendidikan ,oleh karena itu berarti bahwa pendidikn sanggup membuat manusia yang bagaimana saja”. Menurut Wilhelm yang terkenal dengan teori konvergensimya”perkembangan anak ityu tidak hamya totyentuakn olehpembawaannya sajdan juga tidak lingkungan saja. Aspek perkembangan anak sejak ia dibentuk hingga mencapaikedewasaan diantaranya:perkembangan motorik, ingatan,pengamatan dan inovasi, perkembangan berpikir dan kepribadianserta kedewasaan. Dalam suatu pendidikan terdapat siatu limgkungan yangbiasa kita sebut Tri pusat Lingkungan kluarga:merupakan limgkumgan pendidikanpendidikan,yaitu: yang pertama karena dalam anak pertama-tama mendapatkan didikan dan Limgkumgn sekolah :merupakan bagian darli pendidikn dalanbimbingan. keluarga dan merupakan lanjutan pendidikan dalam keluarga serta merupkan jembatan bagi anak yang menghubungkan kehiupan keluarga dan Lingkunganmasyarakat. masyaraakt:apabila anak tidak di bawah pengawasan orang tua dan anggota keluarga yamg serta tidak di bawah pengawasan guru dan petugs sekolah yang lain.Lingkungn ini tidak berperan dalam mendidik hanya memberi pengaruh. Selain lingkungan di atas dapat dibedakan sebagai berikut:1. Lingkungan alam :limgkungan ini bersifat klimatologis,geografis dan keadaan tanah2. Lingkungan sosisal:lingkungan ini dibagi dua yaitu sosial keluarga dan masyarakat 21
19. 4.1 Peran Pembawaan dalam Perkembangan Terdapat aliran-aliran yang berpendapat : a. Nativisme adalah perkembangan ini ditentukan oleh pembawaannya b. Naturalisme (J.J. Rousseaw) adalah anak lahir m,embawa sifat-sifat sendiri. c. Presditinasi/Predertiminasi adalah nasib 4.2 Peran Lingkungan Terhadap Lingkungan a. Teori Tabularasa (John Lock) : anak dilahirkan dalam keadaan masih bersih, tidak ada pembawaan apa-apa. b. Emmanual Kant : Manusia tidak lain adalah hasil dari pendidikan dengan demikian, bahwa pendidikan sanggup membuat manusia yang bagaimana saja 4.3 Teori Konvergensi : Perkembangan anak tidak hanya ditentukan oleh pembawaan saja dan tidak oleh lingkungan saja akan tetapi oleh dua-duanya. 4.4 Beberapa aspek Perkembangan Aspek perkembangan yaitu : perkembangan motorik, pengamatan, berfikir, kepribadian dan kedewasaan.A. Peran Pembawaaan Dalam Perkembangan Pembawaan atau bakat adalah merupakan potensi – potensi , atau kemungkinan – kemungkinan yang memberikan kemungkinan kepada seseorang untuk berkembang menjadi sesuatu. Berkembang tidaknya potensi yang ada pada anak 22
20. masih sangat tergantung pada faktor – faktor pendidikan yang lain .B. Peranan Lingkungan Dalam Pearkembangan Lingkungan dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak baik secara lanmg sung maupun tak langsung. Baik secara disengaja maupun tidak disengaja .C. Teori Konvergensi Dalam Perkembangan Menurut teori konvergensi bahwa perkembangan anak itu tidak hanya ditentukn oleh perkembangan saja, dan juga tidak hanya ditentukan oleh lingkungan saja. Melainkan perkembangan anak ditentukan dari hasil kerja sama antara kedua faktor tersebut.D. Peranan Aktivitas Pribadi Dalam Perkembangan Pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang aktif . makhluk yang didalam dirinya terdapat kecenderungan , terdapat naluri untuk membentuk dirinya sendiri, pada manusia terdapat kemampuan dan kemauan untuk menggerakan dan mengarahkan kemana perkambangan itu ditujukan, inilah yang dimaksud peranan aktivitas pribadi.E. Bebebrapa Aspek Dalam Perkembangan Perkembangan motoprik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan gerakan – gerakan Perkembanagn pengamatan, ingatan dan fantasi 23
21.  Penghamatan, perkembangan pengamatan sama halnya pada perkembangan motorik pada permulaan. Yaitu mula – mula bersifat umum, global, yang selanjutnya menuju kehal – hal yang khusus.  Ingatan , berkembang sesuai umur semakin bertambah usia anak maka makin bertambah juga kemampuan daya ingatnya  Fantasi,mulai berkembang pada usia kurang lebih tiga tahun dan selanjutnya terus Perkembanganberkembang. berfikir, kemampuan berfikir ini juga berkembang sesuai dengan pertambahan usia. Mulai kanak – kanak hinga pada akhir nya tercapaikepribadian yang bulat Perkembangan kepribadian, perkembangan selalu menyangkut kehidupan aku pribadi (ego) dalam hubungannya dengan kehidupan sekitar. Pada mulanya sifat ego tersebut sangattinggi, namun seiring bertambahnya usia sifat tersebut semakin berkurang akibat bertambahnya pengalaman – pengalaman hidup Perkembangan kedewasaan, perkembangan ini tidak dapatdalam masyarakat. dilepas dari perkembangan kepribadian. Terbentuknya kepribadian yang bulat, berarti pula tercapainya kedewasaan. 24
22. BAB V LEMBAGA DAN PUSAT – PUSAT PENDIDIKAN 5.1 Orang Tua sebagai Lembaga Pendidikan karena orang tua merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak 5.2 Yayasan sebagai lembaga pendidikan karena orang tua tidak bisa mendidik anak secara penuh, sehingga mereka menitipkan anaknya ke lembaga sekolah 5.3 Lembaga keagamaan sebagai lembaga pendidikan karena lembaga ini mempunyai bidang pendidikan yang mana orang tua kurang mampu untuk melaksanakannya. 5.4 Negara sebagai lembaga pendidikan merupakan suatau lembaga persekutuan hidup yang tinggi. 5.5 Tri pusat pendidikan diantaranya : lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. 5.6 Perkumpulan pemuda. 5.7 Catatan tambahan tentang lingkungan 1) Lingkungan alam : Klemotologis, geografis, keadaan tanah 2) Lingkungan sosial : keluarga dan masyarakatA. Orang Tua Sebagai Lembaga Pendidikan Orang tua merupakan orang yang pertama dan terutama yang wajib bertanggung jawab atas pendidikan anak. Hal ini dikarenakan orang tua adalah orang yang menjadikan sebab seorang anak itu ada di dunia ini. Dan hal itu dikarenakan juga 25
23. anak dilahirkan didunia ini tanpa mempunyai daya sama sekali oleh karena itu kepada siapa lagi anak bergantung diri kalau tidak pada orang tua.B. Yayasan – Yayasan Sebagai Lembaga Pendidikan Orang tua sebagi tempat menggantungkan bagi anak itu adalah tempat bergantung diri yang wajar. Tapi pada kenyataannya tidak semua anak memperoleh tempat menggantungkan diri yang wajar ini. Denagn demikian mereka terpaksa memperoleh tempat penggantungan diri pada orang lain. Kebanyakan dari mereka ditampung di yayasan – yayasan yang mana disana mereka mendapatkan pendidikan.C. Lembaga Keagamaan Sebagai Lembaga Pendidikan Kiranya tidak dapat disangsikan lagi, bahwa lembaga keagamaan mempunyai tugas dalam penyelenggaraan pendidikan agama bagi umatnya.lembaga keagamaan mempunyai tanggung jawab atas pendidikan agama bagi anak – anak termasuk juga orang dewasa.D. Negara sebagai lembaga pendidikan Guna mendapat warga negara - warga negara yang memiliki pengetahuan dan keterampilan, warga negara - warga negara yang memiliki kesadaranakan tugas dan kewajiban, warga negara - warga negara yang memiliki kepandaian dan kecakapan, serta berjiwa pengabdian , mutlak perlu adanya pendidikan bagi calon – calon warga negara.pendidikan yang mempersiapkan anak agar dapat menjadi warga negara seperti yang dicita – citakan oleh negara. Disini negara berperan dalam 26
24. penentuan kebijakan – kebijakan masalah – masalah pendidikan.E. Tri Pusat Pendidikan Tripusat pendidikan adalah pendidikan yang berlangsung pada tiga lingkungan.yaitu: lingkungan keluarga , lingkungan sekolah, dan lingkungan masyuarakat. Perpaduan antar ketiganya menentukan keberhasilan dalam suatu pendidikan.F. Perkumpulan Pemuda Perkumpulan pemuda juga termasuk lembaga pendidikan karena dalam perkumpulan ini pihak yang ikut didalamnya akan mendapatkan segudang pengalaman yang itu semua sangat berguna bagi pengetahuan – pengtahuan masing – masing individu. 27
25. BAB VI BEBERAPA MASALAH DALAM PELAKSANAAN Adapun masalah-masalah dalam pelaksanaan pendidikanyaitu:a. Kewibawaan:pengakuan secara sukarel;a terhdap pengaruh yang datang dari orang lain.b. Tanggung jawab:yang dimksud tanggung jawab di sini adalah bertanggung jawab atas pendidikan anakc. Alat dan faktor.Keadaan yang ikut serta menntukan berhasilnya pendidikan disebut faktor pendidikan, sedangkan Alat pendidikan adalah langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan.Alat pendidkan ada dua: 28
26. 1. Alat preventif:alat yang bersifat pencegahan 2. Alat represif/kuratif/korektif: bertujuan untuk menyadarkan kepada yang benard. Hukuman dan ganjarane. Motivasi belajar:kekuatan-kekuatan yang memberikan dorongan kepada kegiatan belajar murid 6.1 Kewibawaan dalam pendidikan merupakan sayarat mutlak dalam pelaksanaan pendidikan. 6.2 Tanggung jawab pendidikan yang dimaksud tanggung jawab di sini adalah tanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan pada anak. 6.3 Alat dan alat semua keadaan yang ikut serta menentukan pada hasilnya pendidikan dinamakan faktor pendidikan sedang langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan. 6.4 Hukuman dan ganjaran, hukuman merupakan suatu hal yang tidak menyenangkan anak, sedang ganjaran kebalikan dari hukuman. 6.5 Motivasi belajar kekuatan-kekuatan yang dapat memberi dorongan kepada kegiatan belajar muridA. Kewibawaan Dalam Pendidikan Yang dimaksud dengan kewibawaan dalam pendidikan disini ialah pengakuan dan penerimaan secara sukarela terhadap anjuran dan pengaruh yang datang dari orang lain. Jadi penerimaan dan pengakuan anjuran dari oramg lain itu 29
27. diterima dengan sukarela atas dasar sadar keikhlasan, atas kepercayaan yang penuh, bukan didasarkan rasa terpaksa, rasa takut akan sesuatu, dan sebagainya.B. Tanggung Jawab Pendidikan Disini kita membicarakan siapakah yang bertanggung jawab pada hasil pendidikan. Yang bertanggung jwab pada hasil pendidikan adalah : Pada pendidikan anak maka tanggung jawab sepenuhnya adalah di tangan pendidik Pada pendidikan orang dewasa maka tanggung jawab sepenuhnya dipegang oleh si terdidik sendiri. Yang bertanggung jawab sepenuhnya atas pendidikan dirinya. Pada perguruan tinggi yang menjadi obyek adalah mahasiswa – mahasiswa, yang merupakan orang – orang yang telah dewasa atau dianggap dewasa.C. Alat Dan Factor Pendidikan Faktor pendidikan adalah hal – hal yang ikut serta menentukan pada keberhasilan pendidikan. Sedangkan alat – alat pendidikan adalah langkah – langkah yang diambil dmi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan. Faktor – faktor pendidikan berupa sebagai kondisi – kondis atau situasi – situasi. Sedangkan alat – alat pendidikan berupa bentuk – bentuknya. Termasuk faktor pendidikan anatara lain : keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan sekolah,keadaaan alat – alat sekolah, keadaaan alat – alat pelajaran, dan fasilitas – fasilitas yang lain. Mengenai alat pendidikan dapat digolongkan menjadi dua ; 30
28.  Alat pendidikan preventif, alat pendidikan yang berupa pencegahan:  Tata tertib  Anjuran dan perintah  Larangan  Paksaan  disiplin Alat pendidikan represif, disebut juga alat pendidikan kuratif atau korektif:  Pemberitahuan  Teguran  Peringatan  Hukuman  ganjaranD. Hukuman Dan Ganjaran Hukuman adalah tindakan yang dijatuhkna kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa.dan dengan adanya nestapa itu anak menjadi sadar akan perbuatannya dan berjanji dalam hatinya untuk tidak mengulanginya. Dalam hukuman terdapat dua macam prinsip mengadakanhukuman:  Hukuman diadakan karena pelanggaran Hukuman diadakan dengan tujuan ag ar tidak terjadi pelanggaran Adapun dalam hukuman ini ada beberapateori: Teori hukuman alam Teori ganti rugi Teori menakut – nakuti 31
29. Teori balas dendam Teori memperbaikiE. Motivasi Belajar Motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua macam : Motivasi intrinsik, ialah motivasi yang ada pada diri anak sendiri :  Adanya kebutuhan  Adanya pengetahuan tentang kemajuannya sendiri  Adanya aspirasi atau cita - cita Motivasi ekstrinsik, ialah motivasi yang datang dari luar anak didik :  Ganjaran  Hukuman  Persaingan atau kompetisi 32
30. BAB VII PERSYARATAN PENDIDIK 7.1 Persyaratan jasmani dan rohani untuk menjadi guru harus sehat jasmanai dan rohani 7.2 Persyaratan pengetahuan pendidikan untuk menjadi guru profesional maka harus mempunyai wawasan dan IP yang luas. 7.3 Persyaratan kepribadian seorang guru harus mempunyai kecerdasan, kecakapan, pengetahuan dan sikap, minat, tabi’at, keteladanan dan sebagainya. 7.4 Persyaratan-persyaratan khusus, biasanya disesuaikan dengan pandangan dan falsafah hidup bagus sendiri-sendiri. 7.5 Persyaratan menurut Ronggowarsito : 1) Bangsaneng awiryo (berkebangsaan tinggi) 2) Bangsaneng sajano (orang yang baik) 3) Bangsaneng aguno (pandai) 4) Hawicerito (kaya cerita) 5) Nawung krido (mempunyai pandangan yang tinggi) 6) Asih ing murid (cinta kepada anak didik)Sambegana (mempunyai daya ingat 33
31. A. Persyaratan Jasmaniah Dan Kesehatan Guru adalah petugas lapangan dalam pendidikan. Oleh karena itu syarat pertama yang harus dipenuhi oleh seorang guru antara lain Guru tidak boleh mempunyai cacat tubuh yang nyata. Guru harus sehat jasmani (tidak sakit apapun) Guru harus sehat jiwaB. Persyaratan Pengetahuanm Pendidikan Untuk menjadi seorang guru perlu adanya pendidikan khusus. Adapun pengetahuan – pengetahuan yang penting bagi seorang guru antara lain:  Pengetahuan tentang pendidikan Pengetahuan psikologi Pengetahuan tentang kurikulum Pengetahuan tentang metode mengajar Pengetahuan tentang dasar dan tujuan pendidikan Pengaetahuan tentang moral, nilai – nilaidan norma – normaC. Persyaratan Kepribadian Kepribadian pada dasarnya adalah keseluruhan dari ciri – ciri dan tingkah laku dari seseorang. Dalam pembicaraan disini pengertian kepribadian lebih ditekankankepada kelakuan, tabiat, sikap dan minat. Kelakuan dan tabiat adalah sesuatu yang berhubungan dengan moral. Dalam kaitannya persyaratan seorang guru. Guru haruslah mempunyai kepribadian yang luhur. Sebab guru adalah sosok yang dijadikan panutan oleh anak didik. 34
32. D. Persyaatan – Persyaratan Khusus Persyaratan ini antara lain :  Seorang guru harus berjiwa pancasila Menurut uu no. 4 tahun 1950, babx pasal 15 bunyinya : “ syarat utama untuk menjadi guru, selain ijazah dan syarat – syarat mengenai kesehatan jasmani dan rohani, ialah sifat – sifat yang perlu untuk dapat memberikan pendidikan dan pengajaran seperti yang dimaksud dalam pasal 3, dan pasal 4, dan pasal 5 dari undang – undang ini.”  Pasal 3 tentang tujuan pendidikan dan pengajaran  Pasal 4 tentang dasar – dasar pendidikan dan pengajaran  Pasal 5 tentang bahasaE. Persyaratan Menurut Ronggo Warsito Menurut rangga warsita oranmg yang pantas menjadi guruadalah orang yang dari keturunan terhormat orang yang taat beribadah orang yang bermoral tinggi dan lain sebagainya 35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My link

Thanks